Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Beberapa Tipe Pengguna Jalan Yang Menyebalkan

Kemarin gue lagi jalan menuju kantor, terus di depan gue ada bapak-bapak yang nampol kepala anaknya gara-gara si anak ngejatuhin sendal yang dia pakai saat sedang diboncengin. Karena posisi gue ada di belakang mereka, gue pun ngambilin sendal yang jatuh itu. Sendal itu gue kasih ke si bocah, terus gue mencoba menegur bapak yang tadi mukulin kepala anaknya gara-gara hal sepele tersebut. �Pak.. Jangan main tangan ah.. Apalagi kepada anak kecil.� Gue memegang pundak bapak itu, lalu gue melanjutkan. �Lihat.. Anak anda menangis sesenggukan. Anda tahu kenapa?� Bapak itu hanya menggelengkan kepalanya dengan tatapan penasaran. Gue kembali ngomong. �Anak ini menangis, karena dia berfikir anda sebagai orang tuanya adalah tempatnya untuk berlindung dari segala masalah di dunia. Bapaklah yang menjadi jagoannya. Tapi, di saat bapak memukulnya, bukan tubuhnya yang tersakiti, namun kepercayaannya kepada bapak lah yang tersakiti dan hancur. Dia ketakutan, karena dia merasa tidak ada lagi yang mau meli

Kenapa Memilih Untuk Sendiri?

Gue punya temen, namanya Supri. Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga itu, dia masih hidup sendiri. Tapi gue nggak ngeliat dia kesepian, gue nggak ngeliat dia galau, yang gue liat dia selalu ceria. Setiap pulang dari kantor, dia suka menari-nari di depan pintu kamar sebelum dia menusukkan kunci ke gagang pintu. Kadang dia nari balet, kadang dia breakdance, dan terakhir gue liat dia melakukan tarian pemanggil hujan, dia kesamber petir. Gue sempet kepikiran kok bisa dia tetap selalu ceria di saat usianya sudah cukup matang untuk berkeluarga, namun dia tidak memiliki kehidupan asmara? Sebagai teman yang baik, gue mencoba untuk menjadi manusia. Ya, manusia yang bisa berkomunikasi dari hati ke hati. Gue nggak mau nanyain ke orang lain tentang Supri yang mungkin akan berujung gossip. Gue milih untuk langsung nanyain ke orangnya. "Pri.. Kok lo bisa tetep ceria terus sih meskipun elo jomblo?" Gue nanya ke doi sambil nyemir ban motor gue. "Ha? Tumben lo tanya beginian?"

Beberapa Cara Untuk Jadi Pribadi Yang Menarik

Suatu pagi, Supri membawa seikat bunga untuk diberikan kepada Ningsih, cinta pertamanya sejak sama-sama belajar di TK Salero Bundo. Ningsih kini sudah tumbuh dewasa, tingginya 190cm, karena Ningsih suka memakai higheels sepanjang 25cm. Supri sudah mencoba berulang kali menunjukan isi hatinya kepada Ningsih, namun bukan hanya ditolak, Ningsih malah tak pernah tahu bahwa Supri pernah tercipta di dunia. Kenapa? Karena Supri tak pernah berhasil untuk mengajak Ningsih bicara empat mata. Setiap dia berada di dekat Ningsih, nyalinya menghilang begitu saja. Supri selalu mendadak merasa seperti kehilangan semua tulang di tubuhnya. Pagi itu, Supri sudah mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengajak Ningsih bicara dengan berbekal seikat bunga. Dia sudah merancang rencana untuk berkenalan itu sejak 10 taun yang lalu. Dia ingin berkenalan dengan Ningsih, lalu memberikan seikat bunga yang dia bawa. Di dalam seikat bunga itu, Supri meletakan sebuah surat yang berisi segala kesan-kesan indahnya atas

Cara Orang-orang Menikmati Piala Dunia

Gue lumayan ngikutin pertandingan-pertandingan sepak bola di Liga Spanyol. Apalagi kalo pas Barcelona bertanding melawan Real Madrid. Itulah kenapa di event piala dunia kali ini, gue ngejagoin Timnas Inggris. Nah, kebetulan taun ini adalah ke tiga kalinya gue menikmati piala dunia sepanjang gue kuliah. Udah.. Nggak usah diitung gue kuliah berapa lama. Ntah kenapa ada kebanggaan tersendiri menyembul di dada gue. Oke, mari kita bahas lebih lanjut mengenai Piala Dunia ini. Gue lagi nebak-nebak beberapa cara orang buat menikmati piala dunia, berdasarkan pengalaman gue. Main Playstation Loh? Apa hubungannya main Playstation sama Piala Dunia? Gue sih tiap abis nonton bola, selalu main PS, tepatnya main game FIFA. Buat apa? Buat balas dendam kalo tim andalan gue kalah. Gue bakal mainin ulang pertandingan yang abis gue tonton, dengan skill lawan "Super-Duper-Very-Easy-Newbie". YEAH!! Yap.. Intinya sih, sedia payung sebelum hujan. Sedia pelampiasan sebelum menghadapi kekalahan. Mihihi